Duck hunt

Kaum muslimin, yang semoga dirahmati Allah.
Keadaan umat Islam saat ini begitu
memprihatinkan. Di hadapan musuh-musuh
mereka, umat ini terus mengalami kekalahan,
ketertinggalan dan penindasan. Negeri-negeri
kaum muslimin dirampas begitu saja oleh
musuh-musuh mereka. Dalam tubuh umat
islam sendiri, mereka saling berselisih dan
berpecah belah. Apa sebab lemahnya kaum
muslimin saat ini dan bagaimana pemecahan
masalah tersebut?
Tulisan di bawah ini akan memberikan
penjelasan tentang sebab utama kemunduran
dan kelemahan umat Islam saat ini yang
disarikan (dengan sedikit tambahan) dari tulisan
Syaikh Abdul Aziz bin Baz -seorang ulama
besar/mufti di Saudi Arabia- yang berjudul
Asbabu Dho’fil Muslimin Amama ’Aduwwihim
Wal ’Ilaaju Lidzalik. Semoga Allah merahmati
beliau dan semoga tulisan ini bermanfaat bagi
umat untuk memperbaiki keadaan mereka saat
ini.
Penyakit yang Menimpa Umat Islam Saat Ini
Kaum muslimin yang semoga dirahmati Allah.
Perlu diketahui bahwa sebab kelemahan,
ketertinggalan, dan kekalahan kaum muslimin
saat ini di hadapan musuh mereka, semuanya
kembali pada satu sebab yang akan bercabang
ke sebab yang lain. Sebab utama tersebut adalah
kebodohan yaitu jahil (bodoh) terhadap Allah,
agama-Nya dan berbagai hukum syar ’i. Ilmu
agama semacam ini telah banyak ditinggalkan
oleh umat saat ini. Ilmu ini sangat sedikit
dipelajari, sedangkan kebodohan malah semakin
merajalela.
Kebodohan merupakan penyakit yang
mematikan, dapat mematikan hati dan perasaan,
juga melemahkan anggota badan dan kekuatan.
Pengidap penyakit ini bagaikan hewan ternak,
hanya menyukai syahwat, farji (kemaluan) dan
perut. Kebodohan sungguh telah melemahkan
hati, perasaan, dan keyakinan kaum muslimin
dan akan menjalar ke anggota tubuh mereka
yang lain yang membuat mereka lemah di
hadapan musuh mereka (Yahudi dan Nashrani).
Mengapa Penyakit Utama Lemahnya Kaum
Muslimin adalah Kebodohan?!
Yang menunjukkan bahwa sebab terbesar
adalah jahl (bodoh) terhadap Allah, agama-Nya,
dan syari ’at-Nya -yang seharusnya seseorang
berpegang teguh dan mengilmui tiga hal
tersebut- yaitu sabda Nabi shallallahu ’alaihi wa
sallam yang artinya,”Barangsiapa yang Allah
kehendaki kebaikan, Allah akan
memahamkannya dalam perkara agama.” (HR.
Bukhari & Muslim). Maka dari sabda Rasulullah
shallallahu ’alaihi wa sallam ini, menunjukkan
bahwa di antara tanda Allah akan memberikan
kebaikan dan kebahagiaan bagi individu, bangsa,
negara yaitu Allah akan memahamkan mereka
ilmu din (agama). Berarti dengan memahami
agama ini dengan mengenal Allah, Rasul-Nya,
dan Syari ’at-Nya, individu maupun bangsa akan
diberikan oleh Allah berbagai bentuk kebaikan.
Dan bodoh tentang hal ini akan membuat kaum
muslimin jauh dari kebaikan, sehingga membuat
mereka lemah di hadapan musuh mereka.
Di samping itu Al Qur’an juga mencela
kebodohan dan orang-orang yang bodoh dan
memerintahkan mewaspadainya. Seperti dalam
firman Allah Ta ’ala yang artinya, ”Tetapi
kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (Al
An’am: 111). Juga firman Allah yang artinya, ”Dan
kebanyakan mereka tidak mengerti” (Al Ma’idah:
103)
Penyakit Cinta Dunia dan Takut Mati
Sebab lain yang menyebabkan kaum muslimin
lemah dan tertinggal dari musuh-musuh mereka
adalah cinta dunia dan takut mati. Sebab ini
muncul karena sebab utama di atas yaitu bodoh
terhadap agama Allah.
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam
bersabda,”Hampir saja para umat (yang kafir
dan sesat, pen) mengerumuni kalian dari
berbagai penjuru, sebagaimana mereka
berkumpul menghadapi makanan dalam piring”.
Kemudian seseorang bertanya,”Katakanlah wahai
Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?”
Rasulullah berkata, ”Bahkan kalian pada saat itu
banyak, akan tetapi kalian adalah sampah yang
dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan
rasa takut pada hati musuh kalian dan akan
menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’".
Kemudian seseorang bertanya,”Apa itu ’wahn’?”
Rasulullah berkata,”Cinta dunia dan takut
mati.” (Shohih, HR. Ahmad dan Abu Daud)
Dalam hadits ini terlihat bahwa penyakit wahn
(cinta dunia dan takut mati) akan menimpa dan
berada dalam hati-hati mereka. Mereka tidak
mampu untuk menggapai kedudukan yang
mulia dan tidak mampu pula untuk berjihad fii
sabilillah serta menegakkan kalimat Allah. Hal ini
disebabkan kecintaan mereka pada dunia dan
kesenangan di dalamnya seperti makanan,
minuman, pakaian, tempat tinggal dan selainnya.
Mereka begitu bersemangat mendapatkan
kesenangan seperti ini dan takut kehilangannya,
sehingga mereka meninggalkan jihad fii sabilillah.
Begitu juga mereka menjadi bahil (kikir) sehingga
mereka enggan untuk membelanjakan harta
mereka kecuali untuk mendapatkan berbagai
kesenangan di atas.
Penyakit wahn ini telah merasuk dalam hati
kaum muslimin kecuali bagi yang Allah
kehendaki dan ini jumlahnya sedikit sekali. Kaum
muslimin secara umum telah menjadi lemah di
hadapan musuh mereka. Rasa takut telah hilang
dari hati musuh mereka sehingga mereka tidak
merasa takut dan khawatir terhadap kaum
muslim karena mereka telah mengetahui
kelemahan kaum muslimin saat ini. Semua hal
ini terjadi disebabkan kebodohan yang
menyebabkan rasa tamak kaum muslimin pada
dunia sehingga kaum kafir (musuh kaum
muslimin) menggerogoti mereka dari segala
penjuru walaupun jumlah mereka banyak tetapi
jumlah ini hanya bagaikan sampah-sampah
yang dibawa air hujan yang tidak bernilai apa-
apa.
Obat Mujarab untuk Menyembuhkan Penyakit
yang Menimpa Kaum Muslimin
Setelah mengetahui berbagai penyakit yang
menyebabkan kaum muslimin menjadi lemah di
hadapan kaum kafir (Yahudi dan Nashrani) yang
disebabkan kebodohan sebagai sebab utama.
Maka obat mujarab untuk mengobati penyakit
ini, tidak lain dan tidak bukan kecuali menuntut
ilmu dan memahami agama ini. Dengan
melakukan hal ini mereka akan mendahulukan
ridho Allah daripada murka-Nya, bersegera
dalam melakukan ketaatan dan menjauhi
larangan-Nya serta segera bertaubat dari dosa
yang telah dilakukan pada masa lampau. Dengan
hal ini pula mereka akan segera melakukan
berbagai persiapan untuk menghadapi musuh
mereka sebagaimana yang Allah perintahkan
pada firman-Nya yang artinya, ”Dan siapkanlah
untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja
yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang
ditambat untuk berperang (yang dengan
persiapan itu) kamu menggentarkan musuh
Allah dan musuhmu dan orang orang selain
mereka yang kamu tidak mengetahuinya;
sedang Allah mengetahuinya". (Al Anfaal: 60).
Allah memerintahkan dalam ayat ini untuk
mempersiapkan segala sesuatu untuk
menghadapi musuh sesuai dengan kemampuan
kaum muslimin. Allah tidak memeritahkan kaum
muslimin untuk mempunyai perlengkapan yang
sama kuatnya dengan musuh mereka.
Tolonglah Agama Allah, Niscaya Allah akan
Menolongmu
Apabila kaum muslimin menghadapi musuh
mereka sesuai dengan kemampuan mereka
dalam rangka menolong agama Allah, maka
Allah akan menolong mereka dan akan
menjadikan mereka unggul di atas musuh
mereka (dan bukan ditindas oleh musuh). Allah
yang Maha Memenuhi Janjinya telah berfirman
yang artinya, ”Hai orang-orang mukmin, jika
kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan
menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu. ” (Muhammad: 7). Dan Allah
tidaklah lemah untuk menolong hamba-Nya,
akan tetapi Allah menguji di antara mereka
dengan kejelakan agar diketahui siapa yang jujur
atau dusta. Allah Maha Mampu untuk menolong
wali-Nya dan untuk menghancurkan musuh-
Nya tanpa perang, jihad, atau tanpa menyiapkan
persenjataan. Allah Ta’ala berfirman yang
artinya,”Demikianlah apabila Allah menghendaki,
niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi
Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan
sebahagian yang lain ”. (Muhammad: 4)
Tatkala perang badar kaum muslimin pada saat
itu hanya berjumlah 310-an. Persenjataan dan
tunggangan pun sedikit (hanya ada 70 unta dan
2 kuda). Sedangkan pasukan kafir (musuh kaum
muslimin) berjumlah sekitar seribu pasukan dan
memiliki kekuatan yang besar serta persenjataan
yang lengkap. Namun, jumlah, senjata dan
kekuatan orang kafir ini tidak bermanfaat bagi
mereka. Allah mengalahkan musuh yang
memiliki kekuatan besar tersebut yang Allah
kisahkan dalam firman-Nya yang artinya, ”Dan
Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan
itu melainkan sebagai khabar gembira bagi
(kemenangan)mu, dan agar tenteram hatimu
karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah
dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana. ” (Ali Imran: 126). Pertolongan tersebut
dari sisi Allah, akan tetapi Allah menjadikan
pertolongan tersebut dari para malaikat.
Persenjataan, harta, dan bala bantuan yang Allah
berikan ini merupakan sebab pertolongan, kabar
gembira, dan ketenangan yang Allah berikan.
Menolong Agama Allah adalah dengan
Melakukan Amal Sholih
Menolong agama Allah adalah dengan
melakukan ketaatan dan menjauhi laranga-Nya.
Sebagaimana Allah Ta ’ala berfirman yang
artinya,”Sesungguhnya Allah pasti menolong
orang yang menolong (agama)-Nya.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi
Maha Perkasa, (yaitu) orang-orang yang jika
Kami teguhkan kedudukan mereka di muka
bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang,
menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf
dan mencegah dari perbuatan yang
mungkar. ”(Al Hajj: 40-41). Dari ayat ini terlihat
jelas bahwa sebab terbesar datangnya
pertolongan Allah adalah dengan mentaati Allah
dan Rasul-Nya. Di antara bentuk mentaati Allah
dan Rasul-Nya adalah dengan mempelajari dan
memahami agama ini.
Dari tulisan ini jelaslah sebab lemahnya kaum
muslimin yaitu keengganan untuk mempelajari
agama ini dan keengganan untuk melakukan
perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Jika
memang penguasa kaum muslimin dan para
ulama betul-betul jujur dalam berdakwah,
hendaklah mereka mengajak umat untuk
melakukan berbagai bentuk amal sholih yaitu
menegakkan shalat, menunaikan zakat, beramar
ma ’ruf nahi mungkar, dan hendaklah mereka
mengajak umat Islam untuk mempelajari dan
memahami agama agar mereka dapat mengenal
Allah, Nabi-Nya, dan syari ’at agama yang mulia
ini.
Semoga Allah memperbaiki keadaan kaum
muslimin saat ini dan memperbaiki ulil amri
(penguasa dan ulama). Semoga Allah
memberikan kaum muslimin bashiroh (ilmu dan
keyakinan). Sesungguhnya Allah Maha
Mendengar dan Maha Dekat. Shalawat dan Salam
semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad,
keluarga, dan sahabatnya.

KEMBALI